Maka, Datangilah Istrimu
Serba Serbi Terkini
Interaksi sosial dunia maya tidak
dapat dihindarkan lagi dari ikhtilat antara lawan jenis. Interaksi yang begitu
intent bahkan bisa berlangsung di chat pribadi tak pelak bisa menimbulkan
gejolak syahwat bagi yang menjalaninya. Oleh karenanya untuk menjaga kehormatan
masing-masing individu,Islam telah mengatur begitu detail tentang mu’asyarah
khususnya dengan lawan jenis.
Bagi yang masih singgle,ya tentu
saja fii khotorin adzimm. Sudah pasti dan harus dijaga benar2 dalam mu’asyarahnya,
lalu....
Bagaimana yang sudah menikah ?
apakah aman dari gejolak syahwat ini ?
Rasulullah SAW bersabda “Jika salah seorang dari kalian
terpikat oleh wanita lain & menimbulkan gejolak dalam hatinya, maka
segeralah ia menumpahkan hasratnya pada isterinya. Karena yg demikian itu dapat
menentramkan gejolak hatinya”. [HR. Muslim]
و
حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ
حَدَّثَنَا مَعْقِلٌ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ قَالَ قَالَ جَابِرٌ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا
أَحَدُكُمْ أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِي قَلْبِهِ فَلْيَعْمِدْ
إِلَى امْرَأَتِهِ فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي
نَفْسِهِ
Dalam hadist Lain disebutkan dengan sedikit perubahan redaksi
فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
Maka bila kamu melihat seorang wanita, datangilah isterimu, karena yg demikian itu dapat menentramkan gejolak hatimu.
Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa gejolak syahwat
itu bisa terjadi pada siapa saja,tak hanya teman guru pun rawan. Namun, apabila sudah menikah tentunya ada
obat GEJOLAK SYAHWAT tersebut sehingga lebih aman akan terjadinya hal-hal
negatif yang akan merusak tatanan kemasyarakatan karena bisa mendatangi
istrinya sewaktu2.....
Lalu....
Bagaimana mencari pembimbing/ teman atau guru yang benar2
bisa menjaga dan membimbing kita dalam kebaikan ? Baik kaum akhwat mencari guru
ikhwan atau ikhwan mencari guru akhwat.
Interaksi maya bukanlah sebuah jaminan atas kepandaian dan
keilmuan seseorang. Karena hanya
bermodal keahlian sedikit seseorang sudah terlihat pandai dalam dunia maya
walaupun kenyataannya nihil di dunia nyata.
Lalu ....
Bagaimana kita bisa memilih pembimbing yang benar2 sesuai
dengan ilmunya ?
Hemm.... Mungkin pendapat berikut ini tidaklah bisa di pukul
rata namun sebagian besar seperti ini. Seorang pembimbing/ Murabbi/ Guru
walaupun di MAYA tetap lah akan menjaga adab dan kehormatannya di hadapan para
muridnya. Dalam hal bercanda misalnya, seorang guru akan lebih mengedepankan
etika guru dihadapan muridnya bukan karena tidak saling melihat terus batasan2
tersebut juga hilang. Misalkan, kita mempunyai guru namun dalam chatnya lebih
banyak guyon tak bermanfaatnya dan bahkan guyon yang menjurus pada syhawat/
hasrat maka yang seperti ini perlu di hindari sebelum akhirnya terjebak dalam
kenikmatan dan kebiasaan yang akan mengekang dan menyebabkan lebih dalam dari
hal tersebut. Karena secara tidak langsung hal ini mendekatkan kepada zina
karena sering menggunakan kalimat2 yang semestinya tidak dipakai antara murid
guru, seperti i love you, muachhhhh....., sini sayang, aku peluk dalam dekapanku.....ahiiiihiiii.....
dan sebagainya.
Lalu ...
Bagaimana kita menyikapi hal ini
?......
imam rifai, S.Pd.I